Sejarah Singkat Desa Cisaat

Desa Cisaat merupakan salah satu wilayah administratif di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Secara historis, Desa Cisaat dikenal sebagai desa induk sebelum adanya pemekaran wilayah menjadi Desa Harumansari dan beberapa wilayah lain di sekitarnya.

Pada masa awal pembentukan, wilayah Desa Cisaat membentang cukup luas hingga sebagian wilayahnya kemudian dimekarkan untuk mendukung pemerataan pembangunan, percepatan pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa desa hasil pemekaran tersebut kini berkembang menjadi desa mandiri dengan potensi dan karakteristik masing-masing.

Batas Wilayah Desa Cisaat:

• Sebelah Utara: berbatasan dengan Desa Tanggulun, Kecamatan Kadungora

• Sebelah Timur: berbatasan dengan Desa Majasari, Kecamatan Kadungora (sebelum dimekarkan sebagian ke Kecamatan Cibiuk)

• Sebelah Selatan: berbatasan dengan wilayah yang kini menjadi Desa Harumansari dan sekitarnya.

Sebagai salah satu desa dengan sejarah panjang, Desa Cisaat memiliki nilai budaya, tradisi gotong royong, dan semangat kebersamaan warga yang masih terjaga hingga kini. Aktivitas kemasyarakatan mulai dari kerja bakti, perayaan hari besar keagamaan, hingga pengajian rutin menjadi ciri khas kehidupan sosial masyarakat desa ini.

Hingga tahun ini, kepemimpinan Desa Cisaat dijalankan oleh Kepala Desa Bapak H. Ruhiat RW 10 RT 02. Beliau bersama perangkat desa terus berupaya meningkatkan pelayanan, pembangunan infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

Wilayah ini juga menjadi bagian penting dalam mendukung aktivitas pendidikan dasar, salah satunya dengan hadirnya SD Negeri 1 Cisaat, yang menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak di lingkungan Desa Cisaat dan sekitarnya. Sekolah ini memiliki peran strategis dalam membangun generasi penerus yang berilmu, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Dengan potensi alam, kearifan lokal, serta dukungan masyarakat yang terus berkembang, Desa Cisaat diharapkan dapat tumbuh sebagai desa yang maju, mandiri, berdaya saing, dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan budaya lokal demi kesejahteraan bersama.